Tuesday, March 24, 2015

Tips Mendidik Anak

  • Assalamualaikum dan salam sejahtera,

    Setelah usia semakin lanjut, makin banyak yang kita pelajari dan eksperimens setiap hari..terutama hubungan kita dan orang sekeliling. Hari ini saya akan berkongsi tips yang saya dapat melalui pembacaan, pengalaman sebagai anak dan pendengaran...Jom lihat tips ini...semoga ianya berguna untuk bakal ibubapa, ibubapa di zaman ipad, tablet bermaharajalela di hati anak kecil.

    1. Jangan menuruti semua keinginan anak

    Walaupun Anda sangat mencintai anak Anda, menuruti semua keinginannya bukanlah cara mendidik anak dengan benar. Tindakan tersebut hanya akan membuat anak Anda menjadi anak yang manja dan selalu mengandalkan orang lain. Jika sejak kecil anak sudah dimanjakan dengan mengikuti semua keinginannya, dampak ke depannya anak akan menjadi anak yang tidak mandiri dan malas karena selalu berpikir ada orang tua yang akan memberikan semua yang diinginkannya. Biasakanlah anak Anda untuk berusaha mengerjakan tugas mereka sendiri agar mereka dapat belajar bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri.

     2. Jangan terlalu banyak melarang dan banyak "jangan"

  • Rasa keingintahuan anak terhadap dunianya sering kali membuat mereka ingin mencoba melakukannya secara leluasa. Ketakutan orang tua adalah jika hal-hal terburuk terjadi pada anak Anda. Makanya kebanyakan orang tua memberi larangan atau batasan terhadap suatu hal yang bisa membahayakan anak. Larangan hanya membuat rasa penasaran bagi anak untuk melakukannya dan dapat menjadikan anak berbohong kepada orang tuanya. Komunikasi dua arah adalah solusi terbaik untuk mengingatkan anak alih-alih melarang anak melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan. Beri tahu mereka tentang risiko yang mungkin terjadi dan mintalah anak Anda untuk berhati-hati.Inilah salah satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh orang tua. Di saat anak tengah bereksperimen yang mungkin sedikit membahayakan, orang tua umumnya berkata "jangan" kepada anaknya. Sesungguhnya kata ini apabila terlalu sering diucapkan oleh orang tua kepada anaknya justru dapat berakibat negatif yang menyebabkan sang anak tidak berkembang kreatifitasnya. Untuk mengganti kata "jangan", Anda sebaiknya menggunakan kata lain yang bermakna lebih positif. Contoh kasusnya seperti misalnya ada anak yang berlari, lalu bundanya berkata "Jangan lari!". Sesungguhnya yang dimaksud sang bunda adalah "berjalan" saja akan tetapi sang anak tidak menangkap maksud ini. Jadi kalimat yang sebaiknya digunakan adalah "Berjalan saja" atau "Pelan-pelan saja" dan lain sebagainya. 


  • 3. Ajar anak untuk tidak berbohong

    Jangan sekali-kali memberikan contoh pada anak Anda untuk berbohong. Ajar mereka untuk selalu terbuka tentang keadaannya dalam segala hal, baik itu menyangkut perasaannya, atau kendala-kendala yang dihadapinya. Jangan membiasakan anak Anda tertutup tentang perasaan mereka terhadap Anda. Dengan cara ini, Anda sudah mendidik anak Anda untuk bertindak jujur dalam kehidupannya.
  • 4. Jangan sekali-kali menghukum dengan kekerasan fizikal

    Sering kali Anda sebagai orang tua merasa marah atau kesal terhadap ulah atau kelakuan anak-anak Anda yang buruk dan cara ampuh untuk membuat anak jera adalah dengan hukuman fisik. Salah satu contoh tindakan hukuman fisik yang sering dilakukan kebanyakan orang tua adalah memukulnya. Entah itu menggunakan tangan, kaki atau benda-benda lainnya yang dapat Anda gunakan untuk memukul anak Anda. Hal tersebut sama sekali tidak dibenarkan. Jika Anda memiliki anak kecil dan ketika mereka melakukan suatu kesalahan, Anda dapat memberi tahu secara baik-baik dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka tanpa memberikan hukuman fisik dan jika Anda memiliki anak yang usianya mungkin sudah beranjak remaja atau sudah mengerti keadaan, Anda bisa menerapkan sistem disiplin terhadap mereka. Kekerasan fisik hanya akan membuat jiwa anak Anda terluka, bukan hanya fisik atau tubuh mereka yang terluka. Dan itu akan berdampak negatif pada pertumbuhan jasmani dan emosi mereka. Hukuman fisik dalam bentuk apapun hanya akan menakutinya dan akan membuat anak semakin tidak menghormati Anda, menjadi keras kepala dan memberontak terhadap Anda.
  • 5. Kasih dan perhatian

    Seorang anak akan merasa nyaman dan bahagia apabila orang tua mereka menunjukkan kasih dan perhatian pada saat anak memang membutuhkan hal itu. Kepedulian orang tua dalam hal sekecil apapun bisa membantu orang tua dalam mendidik anak. Perhatian bukan berarti berbicara tentang bagaimana Anda sebagai orang tua bisa memberikan materi atau barang-barang kesukaan anak, tetapi juga dalam tindakan, misalnya yang dapat Anda lakukan adalah ketika anak Anda belajar, saat itulah Anda bisa menunjukkan perhatian dan kasih Anda dengan cara menemani mereka, walaupun hanya sekadar duduk di sebelah mereka. Dengan demikian anak Anda akan lebih bersemangat dalam belajar dan apabila ada kesulitan, Anda dapat membantu anak memecahkannya.
    Menjadi orang tua adalah tugas dan tanggung jawab yang mulia. Jadilah orang tua yang dapat dibanggakan oleh anak Anda. Didiklah anak Anda dengan baik, maka anak Anda akan memberikan sukacita bagi Anda dan keluarga. Sebagai orang tua, selalu bersikap lembut kepada anak adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Sebab hanya dengan tutur kata yang lembut, seorang anak akan mendengarkan perkataan dari orang tuanya. Selain dituntut untuk bersikap lembut kepada anak, orang tua juga selayaknya memberikan kasih sayang yang tulus dan utuh kepada anak. Salah satu contohnya adalah dengan mengatakan kepada anak bahwa Anda sangat menyayanginya.  Pelukan atau ciuman juga bisa menjadi penyemangat tersendiri bagi jiwa sang anak yang bisa Anda lakukan.


    6. Jadilah pendengar yang baik dan berikan dukungan
    Mungkin anak Anda pernah merasakan di olok-olok oleh teman sebayanya. Sebagai orang tua yang baik, cobalah untuk melakukan pendekatan agar si anak mau bercerita. Di saat seperti itu Anda dituntut untuk menjadi pendengar yang baik dan mampu mendengarkan semua keluh dan kesah si kecil. Ini adalah kunci kejayaan dalam membangun rasa percaya diri sang anak.

    Berikanlah dukungan yang positif dan bekalilah ia dengan skill untuk menghindari olokan temannya serta kemampuan untuk bisa bersosialisasi dengan baik. Sebagai contoh Anda dapat mengajarkan anak Anda untuk menghindari sebuah ejekan dari temannya. Misalnya jika ada temannya yang mengatakan "Kamu jelek", lantas jawaban yang paling tepat adalah "Biarin yang penting pinter". Anak yang terbiasa mengolok-olok pasti akan merasa bosan dengan jawaban yang demikian karena ejekannya tidak ditanggapi dengan serius serta tidak mendapatkan feedback sesuai dengan yang ia inginkan, misalnya dengan menangis, mengadu atau marah.

    7. Bangun kreativiti dengan bermain bersama
    Mengajarkan anak bukan berarti harus selalu membuat "peraturan-peraturan baru" yang tidak menyenangkan baginya, akan tetapi juga bisa dengan cara bermain bersama. Biarkan ia mempelajari sesuatu dari Anda dengan cara-cara yang jauh lebih menyenangkan seperti bermain, menari atau bermain musik bersama.

    8. Jadilah panutan dan idola untuk anak Anda
    Pada umumnya setiap anak memiliki idola "superhero" di dunia imajinasinya. Namun di dunia yang sesungguhnya, ia juga pasti ingin memilikinya. Anda sebagai orang tua sebisa mungkin mencoba untuk menjadi apa yang diinginkan sang anak dan selalu bisa diandalkan. Salah satunya adalah dengan melakukan apa pun yang menurut Anda terbaik untuk bisa diberikan kepada putra-putri Anda.

    9. Berikan rasa nyaman
    Tumbuhkanlah rasa nyaman saat anak sedang bersama dengan Anda. Ajaklah untuk berdiskusi kecil di sela-sela kebersamaan Anda. Agar anak merasa nyaman, sebaiknya jangan menjadi yang merasa paling tahu segalanya sehingga membuat Anda terkesan mendominasi pembicaraan. Jadikan ia seperti seorang teman yang juga perlu untuk Anda dengarkan dengan baik dan penuh rasa simpati.

    10. Tumbuhkan sikap menghormati
    Ajarkan ia untuk selalu menghormati siapa pun orangnya, baik orang yang lebih tua maupun teman sebayanya. Hal ini penting untuk ditumbuhkan semenjak usia dini karena di kemudian hari saat ia dewasa ia dapat berlaku hormat kepada semua orang.

    11. Ajarkan rasa tanggung jawab
    Ajarkan dan ingatkan anak Anda untuk selalu memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya. Misalnya jika telah tiba waktunya untuk sekolah, ia harus berangkat. Jika ia bertanya mengapa harus demikian. Berikanlah alasan yang bisa dipahami olehnya.

    12. Ajarkan untuk meminta maaf
    Meminta maaf atas sebuah kesalahan adalah tindakan yang mulia dan kesatria. Ajarkanlah anak Anda untuk mau meminta maaf untuk kesalahan yang mungkin ia lakukan terhadap teman sebayanya agar ia menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah tindakan yang kurang terpuji.

    13. Jangan ditakut-takuti
    Orang tua biasanya cenderung mengambil "jalan pintas" yang mudah. Selain berbohong, orang tua juga biasanya kerap menakut-nakuti anak agar anaknya mau menurut dengan segera. Ini adalah perilaku orang tua yang keliru karena selain bisa menjadi semacam trauma saat ia dewasa, hal ini juga mengakibatkan anak menjadi tidak mandiri sehingga dapat mengurung kreatifitasnya.

    14. Jangan dibohongi
    Sama halnya dengan ditakut-takuti, anak yang kerap dibohongi saat masih kecil akan menjadi terbiasa dengan kebohongan-kebohongan yang ditanamkan oleh orang tuanya. Saat nanti ia sudah besar, ia tentu akan menganggap berbohong adalah hal yang wajar untuk dilakukan karena semua orang termasuk orang tuanya juga melakukannya.

    15. Jangan berkata keras dan mengancam
    Banyak orang bilang anak itu tidak bedanya seperti kertas putih yang kosong. Baik atau tidaknya anak juga tergantung dari yang diajarkan orang tua kepadanya. Oleh sebabnya cobalah untuk sebisa mungkin menghindari perkataan yang keras, mengancam atau bahkan meneriaki sang anak. Apabila perilaku anak mungkin terkesan nakal atau bandel, cobalah untuk menahan emosi Anda dan katakan dengan lembut serta bijaksana.

    16. Ajarkan keterbukaan
    Disaat Anda memiliki waktu luang bersama dengan sang buah hati. Ajaklah berbincang dan cobalah untuk mencari tahu mengenai kesehariannya. Apa saja yang ia lakukan, apa yang membuat ia senang, apa yang membuatnya sedih atau bahkan yang membuatnya bersemangat. Dengan terbukanya sang anak, Anda juga bisa mencari mencari celah untuk dapat mengetahui sifat sang anak sekaligus menjadi inspirasi bagi orang tua. Orang tua yang baik dan bijak adalah orang tua yang dapat mengambil pengalaman dan pelajaran dari siapa pun termasuk dari anaknya sendiri.

    ***Anak adalah penyebab ke syurga...anak juga adalah penyebab ke neraka..Jadilah anak soleh dan solehah agar beroleh anak soleh solehah yang akan menjadi pencen kubur kita selamanya.


    Cheers,
    Zia ANis

    credit to:
    1) http://www.berjibaku.com/2014/11/cara-mendidik-anak-yang-baik-benar-
    html
    2) http://keluarga.com/pengasuhan/tips-mendidik-anak-agar-tidak-manja-keras-kepala-dan-dapat-mandiri

Thursday, March 5, 2015

BUKU: RAHSIA DI BALIK NIKMATNYA MENGHAFALKAN AL-QUR'AN

Assalamualaikum dan salam sejahtera,

Dibawah ini ialah isi buku :

RAHSIA DI BALIK NIKMATNYA MENGHAFALKAN AL-QUR'AN

 

 

1. Adanya inspirasi
  Orang yang ingin menghafal al-Qur'an biasanya lahir dari keinginannya untuk membuktikan bahwa dirinya mampu memindahkan ayat-ayat al-Qur'an yang demikian banyak ke benak dan memory kita. biasanya inspirasi ini datang ketika kita mendengar pengalaman, cerita dan kisah seorang hafiz. 

Lalu dari cerita itu muncullah keinginan untuk bisa seperti dia. Kebanyakan yang membuat semangat sangat kuat adalah ingin bertaqorrub kepada ALlah via 'surat cinta-Nya'. Selain itu, ia juga terdorong dari kemampuannya yang rasa-rasanya tidak jauh beda dari orang yang dia dengar ceritanya. 

Artinya, mungkin ia berpikiran: "Kalau dia aja bisa, kenapa saya tidak bisa? Berarti saya harus bisa." Wong makannya sama, nasi, 'keluarnya' sama, jalannya sama, matanya sama, tidurnya juga sama dan yg penting lagi Tuhannya juga sama. Nah, dari sinilah muncul keinginan untuk menghafal al-Qur'an. Mengingat begitu besarnya derajat orang yang menghafal al-Qur'an dan mengamalkannya di sisi Allah. Dan itu adalah ganjaran khusus and spesial buat mereka. Pastinya kita akan termotivasi doong. Selain itu juga orang mau bekerja keras all out menghafal al-Qur'an karena, al qur'an berfungsi sebagai lahirnya banyak inspirasi dan ide-ide brilian. 
  Coba alami dan buktikan sendiri. Pas anda bacaa al-Qur'an dgn penuh peresapan dan penghayatan, pasti makna-makna yang dikandung ayat-ayatnya akan mengalir dalam pikiran dan alam bawah sadar anda. Khitab (wejangan-wejangan) ilahi akan mengalir deras dalam pikiran dan otak anda. Makna demi makna, pemahaman demi pemahaman menguasai memori anda. Apa yg anda rasakan saat itu? 

Paham, tambah sesuatu yg baru ttg isi kandungan al-Qur'an...atau malah BINGUNG DAN NGANTUK?? Pasti yg biasa kita rasakan -diawal-awal- yg terakhir itu. Biasanya bagi orang yang pertama kali belajar interaksi butuh waktu tuk bisa paham dan melakukan tadabbur (penghayatan). Kalau jarang-jarang mah, stengah2 dapetnya. 

Untuk lebih jelasnya, anda perlu tahu pengalaman berharga Dr.Yusuf Qordhowi. Tau khan?! Diceritakan bahwa setiap kali beliau membaca al-Qur'an dgn penuh penghayatan dan tadabbur, beliau langsung mendapatkan inspirasi tentang suatu hal. Karena mendalam dan padatnya isi al-Qur'an bak samudra tak terbatas, hampir setiap ayat yang beliau lewati ada saja keinginan untuk beliau bukukan dalam sebuah karya kitab. Dan nyatanya benar. 


Saat ini beliau termasuk ulama besar Islam yang paling produktik dengan berbagai karya-karya besar untuk umat ini. Dan tentunya itu semua berawal dari inspirasi yg beliau peroleh dari perenungan panjang bersama ayat-ayat Allah swt. So, bagaimana dengan kita?! Mari kita contoh jejak langkah beliau dalam berinteraksi dgn al-Qur'an. Itu baru sekilas yg kita tahu. Padahal masih sangaaat banyak faedahnya...
2. Yakin / Believe
  Orang yang belajar al-Qur'an harus yakin dengan kebesaran Allah swt. Karena Qur'an bukanlah bahasa manusia. Bukan ucapan makhluk lainnya. Tapi ia adalah firman Allah dan perkataan-Nya yg agung dan mulia. Makanya sangat patut jika kita, setiap muslim untuk selalu yakin dengan janji-janji dan pesannya yg sangat mulia. Tidak ada kebatilan di dalamnya. 
  Oleh karena itu siapapun kita ketika hendak membaca dan interaksi dgn al-Qur'an maka harus percaya bahwa setiap kalimat, perintah, larangan dan seluruh instruksinya harus direspon sepenuh hati. Yakin bahwa segala titah-Nya membuat kita yakin dengan hidup ini. Yakin dengan nasib dan masa depan kita yang cerah. Yakin bahwa jika kita menjadikan al-Qur'an imam (leader) dalam hidup ini maka kita akan sukses, bahagia, jaya dan mendapat ridha dan berkahnya. Semakin banyak kita baca al-Qur'an dengan baik, benar dan rutin maka akan semakin baik pula hubungan kita diri sendiri, dgn alam sekitar dan kehidupan pada umumnya.


3. Bertindak
  Faizaa 'azamta fatawakkal 'alallah (Apabila kamu sudah bertekad bulat maka bertawakkallah kepada Allah..) Begitu kata Allah dalam al-Qur'an. Pada aktivitas apapun kalau kita sudah oke dan matang dalam perencanaan, maka satu-satu action yang bisa mewujudkan rencana itu adalah segera bertindak (action). Jika anda sudah bulat untuk menghafal al-Qur'an dengan segala kesiapannya maka lakukanlah segera. Luangkan waktu anda secara lebih untuk al-Qur'an dan semua aktivitas penunjang lainnya, seperti mencari komunitas para huffaz dll. Karena setidaknya ada 2 macam kebiasaan yang akan anda temui pada saat melakukannya. Yaitu membosankan. Dan yang kedua, harus ekstra sabar, karena monoton. Apabila kita menghafal seorang diri khawatir kita akan menghadapi banyak hambatan yang tak terselesaikan yang pada akhirnya berujung pada kemalasan dan hilangnya gairah. Akhirnya BERHENTI DI TENGAH JALAN. Tapi kita jangan berkecil hati, karena kata sebuah pepatah:
  من عرف ما يطلب هان عليه ما يبذل
  Siapa yang mengenal seluk-beluk apa yang ia cari
  Maka akan mudahlah apa yang kerahkan

  Jadi jelas menghafal al-Qur'an adalah yang utama daripada aktivitas lainnya. Belajar al-Qur'an itu -dengan segala ilmu yg dikandungnya- adalah suatu pekerjaan yang terbaik seperti kata nabi kita:
  خيركم من تعلم القرآن وعلمه
  "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur'an dan mengajarkannya."
  Jangan sampai kita diistilahkan orang yang NATO 'No Action Talk Only' atau OMDO (Omong doan gak berbuat). Saya yakin kalau anda sudah menghafal pasti anda tidak akan pernah puas dibuatnya untuk terus beramal dan beramal sampai bertemu Sang Khaliq dengan kepuasan mencintai al-Qur'an.


4. Sabar
  Pengalaman saya mengatakan bahwa nampaknya pekerjaan yang paling menantang dan harus ekstra sabar adalah menghafal al-Qur'an. Saya katakan ekstra sabar karena kita akan melakukan pekerjaan yang sangat lama, konsentrasi dan fokus. Saat menghafal, bayangkan anda harus sabar dengan ayat demi ayat, halaman demi halaman, lembar demi lembar, surat demi surat dan juz demi juz yang anda lalui. Belum lagi kemonotonan yang hinggap. Dan juga gangguan sana-sini yang memaksa kita untuk 'membelok' dari aktivitas menghafal. Begitu pula dengan variasi ayat-ayatnya yang panjang dan pendek, kalimat ada yang sulit dibaca (ayat mutasyabihat) dan serupa tapi tak sama. yang lainnya, suara harus dijaga jangan sampai habis dan serek. Dll. Tapi jangan khawatir itu semua akan menjadi kenangan indah yang takkan terlupakan seumur hidup bagi sebuah cerita kesuksesan anda. Itu akan menjadi cermin ketahanan dan kekuatan anda dalam menghadapi persoalan hidup. Itulah yang penulis alami. Syukur walhamdulillah. 

5. Konsisten

  Seorang yang sedang menghafal al-Qur'an hendaknya selalu konsisten dengan pekerjaannya itu. Konsisten dalam arti ia bisa rajin dan rutin menghafal ayat demi ayat, walau menemukan kesulitan di tengah jalan. Karena tabiat menghafal al-Qur'an itu susah-susah gampang. Kadang kita dihadapkan dengan ayat-ayat yang sudah familiar (sering kita dengar) seperti ولله ما فى السموات والأرض, والله على كل شيء قدير, atau juga dengan ayat-ayat yang pernah kita hafal dan pernah kita dengar secara tidak sengaja saat lewat di samping masjid atau musholla yang sedang diperdengarkan lantunan al-Qur'an dll. Tentunya itu akan sangat membantu kita dalam menghafal dan membuat kita lebih bersemangat lagi. Inilah yang kemudian kita terbersit dalam hati, 'Lah ternyata menghafal al-Qur'an itu mudah yah..' eit baru ngerasain neh. Kalo kamu sudah merasa ada banyak kemudahan dan terbantu dengan faktor-faktor eksternal seperti di atas, maka bersukurlah atas karunia ALlah pada anda. Ternyata betul, bahwa janji Allah itu benar adanya. Coba simak kembali ayat:

ولقد يسرنا القرآن للذكر فهل من مدكر
"Dan sungguh telah Kami mudahkan al-Qur'an itu untuk dipelajari (dihafal dll). Lalu apakah ada yang mau mengambil pelajaran darinya." (Al Qur'an surat al-Qomar)
   
Bayangin aja sobat, teman...
  Betapa Allah selalu memanjakan diri kita dengan pembelajaran dalam hidup ini, selama kita ada usaha dan konsisten. Kayaknya kita harus sadar dan berpikir lagi bahwa menghafal al-Qur'an yang dibayangkan sebagai momok yang menyusahkan dan menyita rasa 'cape' itu harus segera dienyahkan dari pikiran kita. 
  Penulis yakin, anda yang saat ini tengah berupaya menghafal al-Qur'an atau ingin menghafal al-Qur'an, hal pertama yang harus dihadirkan dalam pikiran adalah perasaan mudah, berjuang dan percaya dengan janji Allah bagi orang-orang yang mau berusaha. Karena passwordnya adalah فإن مع العسر يسرا إن مع العسر يسرا maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.

  So, ya jalanin aja prosesnya. Toh emang begitu karakternya. Bahkan bukan cuma saat kita sedang menghafal al-Qur'an. Tapi juga dalam hal lain yang sifatnya menantang dan menguji nyali kita. Yang penting kita tetap yakin pada Allah dan ulet dalam melakukannya sampai Allah sampaikan kesuksesan atas apa yang kita cita-citakan.

6. Komunitas.
   
  Kata nabi kita, المرء مع من أحب 'Seseorang itu bersama orang yang disukai. Dalam hal apapun. Apalagi kalo bicara menghafal al-Qur'an. Orang yang sedang 'ngafal al-Qur'an jelas harus punya komunitas tersendiri. Walaupun dalam kategori ini langkah dan tidak banyak, mengingat tidak banyak kaum muslim yang memiliki atensi yang besar dengan 'yang satu ini'. Yang pasti ada. Tinggal kita mencari 'komunitas pilihan Allah' ini. 

  Alhamdulillah, selama menghafal dulu, penulis berteman dengan pafa huffaz yang 'aktif' dengan pekerjaannya, yaitu review (muroja'ah) hafalan, mengkaji isinya, tadabbur ayat-ayatnya dan men-charge spirit dengan 'kekuatan' al-Qur'an (baca: kekuatan Allah). Kalo tidak salah, sekitar 20 orang huffaz yang penulis akrabi. Mereka itu adalah KH. Abdul Aziz abdul Rauf Lc (Inspirator penulis dalam menghafal), Ust. Sufyan Nur, ust. Yusron Bakar, ust Hizbullah Undu, ust. Abdus shomad, ust. Munir, ust. Muzzammil dan lainnya (selebihnya penulis lupa). Dari mereka inilah saya menimba banyak hal. Pengalaman, curhat, diskusi dan hal-hal lainnya seputar Interaksi dengan al-Qur'an. Itu yang penulis alami dahulu saat 'berguru' di al-Hikmah, Bangka tahun 1992 -an. Tentunya tema al-Qur'an di blog ini adalah salah satu dorongannya. Tapi sebenarnya banyak lagi perasaan-perasaan dan hikmah-hikmah lainnya yang saya rasakan untuk kehidupan. 
   
  Saat ini saya juga aktif di Forum Penghafal al-Qur'an dengan nama 'Muntada Ahlil Qur'an' (The Quranic Community), tempat 'ngumpulnya' para sahabat dan pecinta al-Qur'an. Insya Allah forum ini akan membantu siapa saja -termasuk anda tentunya- untuk belajar al-Qur'an dan Islam. Forum ini melayani anda secara indoor, out atau juga online bagi yang sibuk dan berdomisili jauh dari kantor sekretariat Muntada. 

7. Kerja keras

  Anda yang ingin menjadi seorang hafiz harus bekerja keras, layaknya orang yang siap mencapai kesuksesan. Karena aktivitasnya ini lebih bernilai ibadah di sisi Allah dari pada tujuan2 lain, maka selain itu ia harus ikhlas dalam melakukannya. Ingat, menghafal al-Qur'an berarti melestarikan terjaganya keaslian al-Qur'an dari penyimpangan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka-mereka yang sabar dan bekerja keras inilah para pilihan Allah swt. Malah, kerja kerasnya melampaui panjangnya usia waktu siang dalam malam. Karenanya kita -Insya Allah- yang tengah menempuh cita-cita ini, harus meresapi betul arahan nabi tentang interaksi ini. Beliau bilang:

وارزقنا تلاوته آناء الليل وأطراف النهار

   
Dan karuniakanlah kami agar dapat membacanya di awal malam dan di ujung siang...

  Jauh-jauh sebelum kita, Zaid bin Tsabit -sekretaris wahyu Allah- pernah mengatakan 'Memindahkan sebuah gunung dari satu tempat ke tempat yang lain masih lebih ringan bagiku daripada harus membukukan berbagai ayat-ayat al-Qur'an yang sudah tercecer tak menentu.' Karena dahulu itu ayat-ayat al-Qur'an terpencar tidak menentu, lantaran banyaknya sahabat yang hafal dan melestrarikannya di mana-mana. Wow, betapa berat dan besarnya aktivitas itu.

  Dalam sebuah hikmah dikatakan bahwa besarnya ganjaran suatu perbuatan itu bergantung pada kadar perbuatan tersebut. Nah, pastinya Allah akan melebihkan para hamba-Nya yang berkontribusi dalam melestarikan wahyu-Nya daripada aktivitas-aktiviitas lainnya. Bahkan kata nabi SAW, derajat para hamalatul Qur'an menyamai derajat kenabian. Hanya saja sang penghafal al-Qur'an tidak menerima wahyu. Subhanalloh...Tidak inginkah kita menjadi hamba-hamba pilihan-Nya yang dianggap sebagai keluarga-Nya di dunia..

  'Ya Allah jadikanlah kami hamba-hamba pilihan-Mu dan kekasih-Mu dengan al-Qur'an ini...' Amiiin



Cheers,
Zia Anis

*ya ALlah dekatkan aku pada Mu Ya Allah...

Jerman (Germany) Bandar yang ku lawati

 Assalamualaikum and Hi semua, Wie gehts? Alhamdulilah saya sihat. Setelah berkurun tak update harini nak update blog.  Sepertimana tajuk di...